Municipal Administration of He Xi Nan, Zhonghe Road, Jianye District, Nanjing City, Jiangsu Province
Sirup fruktosa: bahan manis yang lama terlupakan. Bahan khusus ini digunakan oleh perusahaan makanan dalam banyak camilan dan minuman yang umumnya kita semua sukai. Nah, kamu pasti sudah pernah dengar tentang sirup fruktosa, tapi tahukah kamu bahwa itu bisa sedikit merugikan tubuh kita? Dalam teks ini kami akan menjelaskan lebih lanjut tentang sirup fruktosa, apa itu dan bagaimana konsumsinya dapat merugikan atau membantu kesehatan kita.
Sebagai pemanis, sirup fruktosa dihasilkan dari jagung. Ini digunakan oleh industri makanan untuk memberikan makanan yang lebih aman, berasa lebih enak, dan variasi yang lebih besar dalam produk makanan. Sirup fruktosa tentu saja tidak akan ditemukan dalam makanan alami seperti buah-buahan dan sayuran. Sebaliknya, itu digunakan dalam berbagai produk olahan seperti soda, permen, dan makanan panggang termasuk kue kering dan kue untuk membuatnya terasa lezat.
Mereka dikenal sebagai sirup fruktosa dan juga hadir dalam berbagai variasi. High Fructose Corn Syrup (secara khusus sering diidentifikasi oleh para pemangku kepentingan sebagai HFCS) Fruktosa kristalin Bahkan sirup maple asli Sektor makanan menggunakan setiap jenis sirup fruktosa ini dengan caranya sendiri. Minuman ringan mungkin mengandung high-fructose corn syrup, sedangkan permen bisa menggunakan fruktosa kristalin, sebagai contoh. Menarik untuk dicatat bagaimana bentuk-bentuk yang berbeda ini dapat memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan tubuh.
Ya, itu membuat makanan terasa lebih manis dan sedikit lebih nikmat, tetapi apa yang kita konsumsi dalam kedok kenikmatan ini cukup bisa diperdebatkan. Banyak ahli yang mengatakan bahwa mengonsumsi jumlah besar fruktosa dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Investasi dalam kesehatan adalah isu yang harus sangat dikhawatirkan, terutama karena kita semakin sadar akan bagaimana bahan makanan atau pola makan memengaruhi kita. Ada juga yang berpendapat bahwa kekhawatiran tersebut berlebihan, dan kita tidak perlu terlalu khawatir tentang mengonsumsi fruktosa jagung tinggi secara moderat. Diskusi ini membuktikan bahwa kita perlu mendengarkan semua suara dan melakukan riset sendiri tentang apa yang terjadi (dan masuk) terkait dengan makanan.
Cara tubuh kita memecah fruktosa sirup yang ditemukan dalam beberapa makanan tidak sama dengan cara mereka menangani bentuk lain dari gula seperti gula meja. Sirup fruktosa diproses di hati dan dapat menyebabkan lebih banyak lemak dibuat dalam tubuh kita. Hal ini pada gilirannya bisa membuat tubuh kita kurang responsif terhadap insulin, hormon yang membantu kita mengatur kadar gula darah. Resistensi insulin, di mana tubuh kita tidak merespons dengan benar terhadap insulin yang memberi tahu berapa banyak gula yang kita miliki di dalam darah, dapat menyebabkan diabetes, yang merupakan kondisi yang mengancam jiwa bagi jutaan orang di seluruh dunia.
Meskipun pertanyaan apakah pemanis fruktosa lebih baik atau tidak masih terbuka, hal tersebut terus digunakan dalam banyak makanan kita. Ini murah dan mudah diproduksi, namun membantu menjaga rasa manis dalam makanan. Banyak perusahaan makanan memilih fruktosa sebagai pengganti gula alami untuk menarik pelanggan dan menciptakan 'kecanduan' yang perlu dipenuhi secara teratur, sehingga mereka dapat meningkatkan pangsa pasar. Hal ini menyebabkan gerakan konsumen untuk mengurangi jumlah konsumsi, oleh karena itu seiring semakin banyak orang menyadari betapa tidak sehatnya konsumsi berlebihan, angka tersebut kemungkinan akan turun lebih jauh. Sebagai konsumen yang lebih teredukasi tentang kandungan makanan mereka, alternatif yang lebih sehat mulai menggantikan berbagai hidangan populer.